Langsung ke konten utama

Dimana kamu jajan?

Dimana kamu jajan?

Udah pada ngopi belum? Ngomong-ngomong tentang kopi, ente jajan kopi di mana? Tapi nggak usah dijawab juga nggak apa-apa. Soalnya ane juga nggak mau bahas tentang kopi.

Kalo ente seumuran ane, pas waktu TK dulu mesti sukanya jajan mainan. Waktu SD pun awal-awal juga masih suka beli mainan tapi kemudian ya pindahlah, jajan makanan. Gulali, siomay, gorengan, jamu, buah-buahan (sampai buah asem aja dulu dijual lho guys), ada biji ketapang, ada lemper dan beraneka ragam makanan tradisional lainnya.

Waktu SMP kalau Ane sih nggak jauh berbeda sama SD. Yang pasti nggak beli mainan lagi. Mulai waktu SMA mungkin itu adalah masa perubahan yang cukup besar. Bagaimana tidak, waktu SMA itu saya baru tahu yang ada namanya Cafe, ada yang namanya restoran, lebih tepatnya saya itu baru tahu langsung. Maklumlah saya ini kan cah ndeso.

Beberapa waktu yang lalu, saya itu terpikir oleh sebuah ucapan dari seseorang. “Jajan di warung tetangga itu lebih mulia daripada jajan di mall”. Sebagai seorang anak yang ndeso, saya itu pengen banget tahu yang namanya Mall itu seperti apa, Cafe itu seperti apa, restoran itu seperti apa, akhirnya ya sekali-kali lah saya main ke sana. Tapi setelah mendengar ungkapan dari seseorang itu, saya kalau mau jalan ke kafe, restoran, itu pikir-pikir dulu. Setelah dipikir matang-matang, akhirnya saya jajan ke hik.

Setelah kucoba menggali hikmah dari ucapan dari seseorang tersebut, ternyata eh ternyata benar juga kalau kita itu jajan di warung tetangga. Tetangga itu kan jadi senang. Gimana nggak senang, kan dia jualan ada yang beli, akhirnya dia bisa menghidupi anak istri, dia bisa nabung untuk bayar utang, dia bisa..., dia bisa..., dia bisa..., dia bisa begini begitu. Secara tidak langsung kita bantu dia.

Di lain hal, jajan di warung tetangga itu bisa dapat banyak pahala kalau saja kita itu niatnya di tenanani guys. Silaturahmi, bantu Tetangga, jangan lupa senyumnya, bisa juga tanya-tanya keadaannya, itu kan keren.

Memang bener sih warung tetangga itu tak selengkap di mall. Tapi kalau di warung tetangga(pribumi) yang sederhana, insyaa Allaah 100% menyediakan kebutuhan sehari-hari kita. Kalau kita itu pergi ke mall, 70% barang di sana- itu kita itu nggak butuh-butuh banget. Belum lagi kalau kita ke mall, uang itu arahnya kemana, kan cuma buat mengayakan 1 orang ibaratnya.

Memang bener sih mall itu juga menyerap tenaga kerja. Tapi kan kamu juga tahu kalau sekarang itu sistem kerja kan kontrak. Jadi dianya cuma kerja beberapa tahun di situ. Setelah itu orang yang dulu kerja di situ, bingung cari kerjaan lagi.

Faktanya guys, kebanyakan Mall itu bukan punyanya orang asli pribumi. Tapi orang keturunan Tionghoa. Namanya sih Hartono Mall, tapi kan si Hartono itu kan juga punya nama Cina. Kamu lebih suka ngasih uang ke temen lo atau ke orang lain yang hubungannya jauh sekali? Ketika ada yang koar-koar bantu Palestina lu kate yang deket aja masih ada yang perlu dibantu, eh giliran ente jajan, lu jajan di warung Cina, kan $?”!#! Warung tetangga pribumi di sebelah lu, juga butuh duit lu, woy!

Bersambung ya guys, nanti biar kelar, nanti gue dikira intoleran pula.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bersikap Sok Sibuk?

Terkadang sebenarnya kita ini sedang nggak sibuk. Tapi ngakunya sibuk. Ya begitulah manusia. Lalu bagaimanakah cara kita menyikapi diri sendiri yang sukanya sok sibuk? Sebenarnya, hidup ini bagusnya ya kita sibukkan dengan kebaikan. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, segala hal yang kita lakukan dalam keseharian kita adalah kesibukan yang bermakna. Tidak hampa. Dari 24 jam yang ada, kita alokasikan waktu untuk setiap kegiatan yang akan kita lakukan. Alangkah bagusnya ketika mau tidur kita sudah muhasabah terhadap apa yang telah kita lakukan di hari itu dan telah memikirkan apa yang akan kita lakukan esok hari. Dalam kasus ini, ya semacam rencana "Mau buat baik apa saja besok?". Setelah itu, di pagi harinya hendaknya kita berusaha melakukan apa-apa yang telah kita rencanakan saban hari. Dan mulai menyibukkan dengan aktivitas kebaikan. Jika sekiranya sedang santai, cari tambahan kegiatan yang bermanfaat. Kalaupun lagi lelah dan butuh istirahat, ya bolehlah isti

Makan Bangku Sekolah

Makan Bangku Sekolah Ungkapan (judul) di atas mungkin sudah tak asing di telinga kawan-kawan. Mayoritas di masa kini, tentu kalian juga pernah memakannya bukan. Tulisan ini saya khususkan untuk sebuah kalimat yang saya buat di status WhatsApp beberapa waktu sebelum saya menulis blog ini. Kalimat tersebut tertulis… Sekolah Sik Wahh.. (Terkenal, bergengsi) Kalah Karo madrasah Sik barokah Kita mulai dari kata sekolah . Sekolah adalah kata serapan dari bahasa Inggris (school), yang berarti sebuah tempat untuk belajar. Akhiran -ah dalam bahasa Indonesia, terpengaruh dari serapan bahasa Arab. Tepatnya akhiran (ة) ta’ marbuthah yang di baca waqaf. Kata Sik berarti yang , dalam bahasa Indonesia. Kata wah adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan kekaguman atau rasa kagum terhadap suatu subjek/objek. Kata kalah Karo memiliki makna kalah dengan. Kelompok kata tersebut digunakan untuk menyatakan perbandingan. Kata madrasah merupakan serapan dari bahasa Arab مدرسة y

Apa yang Kau Ambil Dari Kawan (Bagian I)

Apakah kamu memiliki teman? Mestinya punya. Dengan beragam keunikan yang dimiliki setiap individu tersebut, kita sering berinteraksi dengan mereka. Punya sebuah cermin? Kalau kau tidak punya, maka akan kukatakan bahwa teman adalah cerminan dari kita. Kurang lebih seperti itu. Apa yang kita lakukan akan merefleksikan siapa diri kita. Misal saja nih ya jika kita berteman dengan pemain moba. Kemudian kita sering duduk di sampingnya yang mana dia sedang men dulek-dulek smartphonenya. Maka secara tidak langsung kita pasti juga sedikit banyak tahu tentang apa yang berhubungan dengan moba. Double kill, enemy killing spree, victory, dan segenap keluarga kosakata yang ada di sana. Tapi bukan hanya itu saja yang kumaksud. Di lain hal yang bisa berpengaruh untuk kita ya, ia jadi nggak bisa diganggu gugat kalau sedang main moba dan yang sejenisnya. Ketika kita ajak dia makan misalnya, terkadang si dia lebih memprioritaskan moba ketimbang makan bareng. Ia jadi tak acuh dengan kita.