Disalahkan itu sakit.
Gimana nggak sakit. Lha wong menurut kita benar, tapi ternyata sebuah definisi yang lebih kuat menyatakannya salah. Ya tak apa. Jika sudah sering salah, nanti bisa jadi lupa rasa sakitnya.
Disalahkan itu wajar.
Wajar. Karena hal yang salah memang harus dibenarkan. Naluri manusia bilangnya begitu. Yang nggak wajar itu kalau kamu salah terus, padahal udah diingetin.
Disalahkan itu biasa aja.
Beberapa orang bisa menanggapi saran kritikan dan omelan dari kawan maupun lawan dengan lapang dada tanpa terlalu memikirkannya. Katanya, kalau terlalu dipikirkan malah nanti jadi stress.
Disalahkan itu tanda perhatian.
Dia yang sering menyalahkanmu bisa jadi adalah orang yang memberi perhatian besar padamu. Ciee, hahaha. Jadi, boleh dong sering-sering berbuat salah? Ya jangan. Nanti malah si dia jadi males sama kamu. Wong salah itu datangnya tiba-tiba. Tiba-tiba disalahkan.
Disalahkan itu segera dibenahi.
Belajarlah dari kesalahanmu. Karena kesalahan itu benar untuk dipelajari agar tak terulang kembali. Dan jika ada yang salah dari tulisan ini, komentarlah dengan bijak kawanku. Haha. Boleh juga menambahkan maupun mengurangi. Karena itu gratis!
@Wedomartani, 55584 YK
Setelah rekaman murottal di upload, langsung ditegur Ustadz Ridwan(Ridwan Hamidi?)
Dan jadilah ini.
Komentar
Posting Komentar