Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Akar dari Dirimu

Pentingnya mengetahui nasab Kalau ditanya nama bapak dan nama ibu pasti semua pada tahu kan? Iya sih ngga semuanya juga. Tapi pada umumnya ya pada kenal lah, masak sama bapak ibunya ngga tahu. Sekarang coba naik level, Simbah? Mungkin juga pada tahu namanya. Buyut? Mungkin juga tahu namanya. Canggah? Mungkin beberapa juga yang tahu. Bagi yang masih keturunan keraton atau bangsawan, mungkin masih ada dokumen yang menampilkan nama-nama leluhurnya. Tapi bukan masalah kalian itu keturunan keraton atau bukan. Pernah mendengar tentang penyakit menurun bukan? Jika penyakit bisa menurun mengapa tidak dengan kebaikan? Manusia memiliki sifat. Sifatnya sangat beragam. Dalam satu individu, terdapat berbagai macam sifat yang dimilikinya. Diantara sifat yang dimilikinya, ada sifat-sifat yang menonjol atau menjadi ciri khas dari individu tersebut. Baik sifat yang baik atau sifat yang tidak baik. Jika kita mengenal dengan baik siapa mbah-mbah alias leluhur kita, bagaimana sifatn

Di mana kamu jajan? Rak nyambung!

Di mana kamu jajan? R ak nyambung! Apakah kalian sudah baca postingan sebelumnya? Kalau belum ya nggak papa sih... Ini adalah lanjutan dari postingan sebelumnya. Part 2 dari “Di mana kamu jajan?” Ada kalanya kita itu baiknya jajan di warung tetangga daripada jajan di mall atau di toko-toko yang pemiliknya itu orang asing. Tapi di lain hal kita juga tidak bisa memungkiri bahwa tidak semua barang itu kita bisa buat sendiri. Ini sekaligus menjadi PR bagi kita yang katanya generasi penerus bangsa, untuk mandiri dengan memproduksi barang-barang kebutuhan pokok sehari-hari dari hasil usaha kita sendiri. Sejak dahulu bukankah presiden kita itu mempunyai program pemberdayaan pangan. Tapi kenyataannya kita masih mengimpor. Maka menjadi tugas kita bersama untuk memuliakan pembajak sawah. Para mahasiswa yang sekarang kuliah di fakultas pertanian harus benar-benar menciptakan sebuah temuan yang sekiranya berguna bagi para petani kita. Di bidang pertambangan, kini yang notabenenya sed

Dimana kamu jajan?

Dimana kamu jajan? Udah pada ngopi belum? Ngomong-ngomong tentang kopi, ente jajan kopi di mana? Tapi nggak usah dijawab juga nggak apa-apa. Soalnya ane juga nggak mau bahas tentang kopi. Kalo ente seumuran ane, pas waktu TK dulu mesti sukanya jajan mainan. Waktu SD pun awal-awal juga masih suka beli mainan tapi kemudian ya pindahlah, jajan makanan. Gulali, siomay, gorengan, jamu, buah-buahan (sampai buah asem aja dulu dijual lho guys), ada biji ketapang, ada lemper dan beraneka ragam makanan tradisional lainnya. Waktu SMP kalau Ane sih nggak jauh berbeda sama SD. Yang pasti nggak beli mainan lagi. Mulai waktu SMA mungkin itu adalah masa perubahan yang cukup besar. Bagaimana tidak, waktu SMA itu saya baru tahu yang ada namanya Cafe, ada yang namanya restoran, lebih tepatnya saya itu baru tahu langsung. Maklumlah saya ini kan cah ndeso . Beberapa waktu yang lalu, saya itu terpikir oleh sebuah ucapan dari seseorang. “Jajan di warung tetangga itu lebih mulia daripada jajan di

Galau-galau generasi kelahiran 2000-an

Galau-galau generasi kelahiran 2000-an Hey gaes Gimana kabarnya kali ini? Udah pada dapet sekolah belum? Terutama bagi kawan-kawanku yang baru lulus SMA kali ini, aku mau sedikit bercerita tentang jalan yang kita alami secara umum di masa kini. Pada masa SMA mungkin salah satu dari kita(mungkin banyak dari kita), itu ada yang nggak belajar, ada yang malas malasan, yang sukanya gojekan, beserta kejahilan-kejahilan yang selalu saja ada. Tapi anehnya ya gaes, mungkin ada juga loh yang kadang males-malesan kesukaannya tiduran di kelas tapi eh tapi, pas ngelanjutin ke perguruan tinggi atau ke jenjang selanjutnya malah cepet dapetnya dari pada yang pada belajarnya dengan serius yang sampai di rewangi les-lesan, berjam-jam nggak tidur. So, yang perlu kita ingat dari perjalanan hidup kita ini bahwa dunia itu merupakan tempatnya ujian. Sedang akhirat merupakan tempatnya balasan. Jadi apapun yang terjadi di dunia ini, maka itulah yang terbaik bagi kita jika kita mampu melalui ujia