Langsung ke konten utama

Tata Letak Pusat Kota

Pernahkan agan berpikir tentang tata letak kota di kota agan? Kali ini ane akan mencoba menuliskan analisis ane tentang tata letak kota di kota ane, Wonogiri. Ndak secara keseluruhan sih, cuma beberapa bagian aja.

Well, ada yang Wonogiri itu dimana? Ya, benar. Ada yang belum tahu dan ada juga yang sudah tahu. Wonogiri adalah sebuah kota kecil yang terletak di provinsi Jawa Tengah bagian selatan, diantara provinsi DIY dan provinsi Jawa Timur. 

Wonogiri dikenal dengan perantaunya yang banyak sukses di luar sana. Mie ayam baksonya menjajah di berbagai daerah nusantara. Secara umum Wonogiri adalah perbukitan bagian dari gugusan Pegunungan Seribu. Sehingga bukan hal yang mengagetkan jika jalan di sini berliku-liku.

Kali ini yang mau ane soroti adalah bagian pusat dari kota Wonogiri. Alias di bagian Kantor Pemerintahan Daerah beserta apa-apa yang ada di sekelilingnya. 

Secara umum, konsep tata letak yang digunakan di pusat pemerintahan daerah tak jauh beda dengan konsep yang digunakan Keraton Yogyakarta maupun Surakarta. Kantor bupati terletak dekat dengan tempat ibadah dan alun-alun kota.

Dekat dengan tempat ibadah mewakili pemerintah yang taat beragama. Dekat dengan alun-alun mewakili pemerintah yang mengayomi rakyatnya.

Kelihatan bagus bukan? Seiring berlalunya waktu, kota kecil ini berkembang, pemerintahan pun mengalami rotasi kepemimpinan, tapi tetap saja ane masih jomblo. Haha.

Tata letak kota sejatinya menjadi cerminan dari pemerintah yang berkuasa. Selain membangun infrastrukturnya, kadang pemerintah lupa kalau di dalam kota ada manusianya. Mereka sama-sama membutuhkan perhatian, mereka juga perlu dibangun. Bagaimana membangun pemikiran mereka tentang menjalani hidup di kota, bagaimana mereka melihat wakil-wakil yang dipercaya mengelola kotanya, sudahkah dibangun?

Kira-kira apa yang rakyat pikirkan ketika mereka melihat bahwa masjid dekat dengan kantor pemerintahan. Tapi mereka jarang melihat pemimpinnya shalat di masjid yang sejatinya dekat?

Kira-kira apa yang rakyat pikirkan ketika pemda membangun jalan dan taman. Tapi malah disalahgunakan untuk tempat pacaran dan kumpul-kumpul acara "wer-weran"?

Kira-kira apa yang saya pikirkan kenapa saya menulis ini. Mungkin saja di masa depan yang baca ini postingan jadi bupati atau presiden, insyaa Allah. Bolehlah nanti teks kampanyenya pakai tulisan di atas. Haha. Jika tulisan ini termasuk ujaran kebencian dan kebencian bisa diidentikkan dengan perasaan "marah", maka silakan dengar lagunya Zivilia dulu yang judulnya Aishiteru 3. Ane sengaja kok nulis tulisan ini. Semoga ada hikmahnya. Makasih udah nyempetin baca, jazaakumullahu khairan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuma Satu Paragraf

Kadang selalu ada halangan ketika kita mau menulis sesuatu. Tak punya ide untuk dituliskan. Tak menyisihkan waktu untuk menuliskan. Sengaja malas tak mengungkapkan. Tapi nyatanya, seharusnya jika kau memiliki sebuah ide, sepantasnya engkau ikat ide itu. Kata para ulama, jika kau menuntut ilmu, maka ikatlah ilmu itu dengan tulisan. Karena ia(ilmu) itu bagai binatang buruan yang akan dengan mudah lepas jika kau tak mengikatnya. Seperti judulnya. Ini cuma satu paragraf. Sekali lagi, jika kau punya ide, ikatlah ia! Publikasikan walau cuma satu paragraf!

Akar dari Dirimu

Pentingnya mengetahui nasab Kalau ditanya nama bapak dan nama ibu pasti semua pada tahu kan? Iya sih ngga semuanya juga. Tapi pada umumnya ya pada kenal lah, masak sama bapak ibunya ngga tahu. Sekarang coba naik level, Simbah? Mungkin juga pada tahu namanya. Buyut? Mungkin juga tahu namanya. Canggah? Mungkin beberapa juga yang tahu. Bagi yang masih keturunan keraton atau bangsawan, mungkin masih ada dokumen yang menampilkan nama-nama leluhurnya. Tapi bukan masalah kalian itu keturunan keraton atau bukan. Pernah mendengar tentang penyakit menurun bukan? Jika penyakit bisa menurun mengapa tidak dengan kebaikan? Manusia memiliki sifat. Sifatnya sangat beragam. Dalam satu individu, terdapat berbagai macam sifat yang dimilikinya. Diantara sifat yang dimilikinya, ada sifat-sifat yang menonjol atau menjadi ciri khas dari individu tersebut. Baik sifat yang baik atau sifat yang tidak baik. Jika kita mengenal dengan baik siapa mbah-mbah alias leluhur kita, bagaimana sifatn...

Pasar Gentan

Pagi Hari di Pasar Gentan Seperti biasa, pagi itu santri pergi ke pasar. Pasar Gentan namanya. Bagi yang sedang dapat piket masak, pagi itu mereka harus pergi ke pasar. Buat apa? Buat cari bahan untuk di masak. Pasar ini termasuk lama. Cuma bangunannya aja yang termasuk baru. Soalnya habis direnovasi sekitar lebih kurang 4-5 tahunan sebelum tulisan ini di tulis. Pasar ini terletak di pinggir Jalan Kaliurang km 10an. Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Di pasar ini menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Ada sayur mayur, buah-buahan, daging ayam, ikan segar, bumbu dapur, dan beberapa stand jajanan pasar. Biasanya, Kami, santri yang sedang belanja ke pasar di amanahi titipan teman. Apa titipannya? Suruh beliin pukis, kalau nggak bubur kacang ijo. Jadilah belanja agak lama di pasar. Tapi tak apalah, nanti juga dapat bagian karena udah beliin. Haha. Tapi, di pasar ini saya sadar. Bahwa kehidupan memang keras. Pagi buta mereka sudah beran...